Sejarah Desa Baluk

Menurut penuturan para orang tua yang ada di Desa Baluk, bahwa sebelum bernama Desa Baluk tempat ini dulunya bernama Kali Jaya. Diceritrakan pada suatu ketika terjadilah perkelahian sengit bertempat di antara dua sungai yang dikenal dengan nama Kali Kembar. Perkelahian berlangsung beberapa hari antara dua orang yang hampir sama rupanya. Mereka mempunyai kekuatan yang sama yang mengakibatkan perkelahian berhenti dengan tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang, mereka berdua sama jayanya. Tempat terjadinya perkelahian ini akirnya dinamakan Kali Jaya (sekarang disebut Baluk I).
Jumlah penduduk Kali Jaya pada saat itu berkisar 24 Kepala Keluarga, Kali Jaya dipimpin oleh seorang Kelihan Gede (Kepala Wilayah). Diantara penduduk Kali Jaya adalah seorang dukuh yang dikenal dengan panggilan Dukuh Baluk. Beliau dipanggil Dukuh Baluk karena berasal dari salah satu padukuhan di daera Jawa Timur yang bernama Padukuhan Baluk.Dukuh Baluk sangat sisegani oleh penduduk Kali Jaya karena beliau dikenal cukup sakti dan berwibawa, pendapatnya selalu dituruti oleh penduduk Kali Jaya.
Sebelum meninggal beliau berpesan kepada penduduk Kali Jaya agar nantinya tempat ini diberi nama Desa Baluk. Oleh karena pengaruh dan kewibawaan yang dimiliki oleh Dukuh Baluk, maka oleh penduduk permintaan beliau tersebut disanggupi. Setelah Dukuh Baluk meninggal dunia maka Kali Jaya dirubah namanya menjadi Desa Baluk yang pada waktu itu hanya terdiri dari satu wilayah banjar yang sekarang disebut Banjar Baluk I berlokasi di ujung timur Desa Baluk, sedangkan wilayah barat sampai ke pantai masih merupakan daerah perkebunan warga. Berawal dari Banjar Baluk I selanjutnya Desa Baluk berkembang terus ke arah barat menjadi wilayah Banjar Baluk II, Banjar Anyar, Banjar Jati dan Banjar Rening. Sekarang ini Desa Baluk terbagi dalam lima Banjar Dinas yaitu Banjar Baluk I, Banjar Baluk II, Banjar Anyar, Banjar Jati dan Banjar Rening.